Kamis, 26 April 2012

Cerpen



Dia Kekasihku
Resapi dinginnya angin malam. Rasakan kehangatan secangkir kopi yang menemani. Semua terasa nikmat jika di resapi dengan kedamaian hati.
Di depan teras rumah ini, dinginnya angin yang berhembus begitu terasa. Sambil melihat ke langit yang hitam, yang dilengkapi dengan bulan yang terang dan bintang yang indah. Semuanya terasa sempurna.
Begitu terasa indahnya ciptaan tuhan. Begitu nikmatnya kehidupan yang tuhan berikan kepada kita
Saat kegundahan hati melanda, saat kerinduaan datang berhembus, dan wajah sang kekasih yang seaakan terbayang-banyang tersenyum dengan bintang-bintang yang turut memberikan sinarnya untuk menyembuhkan luka dan kerinduanku.
Kekasih yang teramat aku cintai telah menghilang dari pandangan, namun untuk ku kekasihku takkan pernah hilang dari hatiku dan dari setiap pemikiranku kekasihku akan selalu berdampingan dengan seiiring berjalannya kehidupanku. Karna dia kekasih ku dan akan selalu menjadi kekasihku.

--- Esok Harinya di Sekolah –

Seperti biasa sempainya aku di Kelas aku bertemu dengan teman-teman terbaiku di kelas. Mereka yang selalu menghiburku dan menyemangatiku jika aku sedang sedih.

Begitupun saat aku kehilangan kekasihku, mereka yang selalu ada untuk menghiburku. Karna merekalah aku kuat untuk bisa menjalani hidup ini tanpa dirinya.

Satu yang selalu aku ingat dari saran mereka

“ Hidup tanpa kekasih memang terasa sunyi, tapi bukan kah masih ada sahabat yang akan selalu menyayangi dan memberikan warna di dalam kehidupan mu, warna yang bahkan indahnya akan melebihi pelangi yang hanya muncul saat hujan telah reda, tapi tidak dengan sahabat, sahabat akan selalu ada saat suka ataupun duka, karna sahabat tidak seperti pelangi walaupun indah tapi pelangi hanya datang saat hujan reda.

Pagi itu di sekolah etah apa yang aku rasakan ketika melihat Rian teman laki-laki ku yang tidak terlalu dekat dengan ku bahkan kita saling menyapa pun  tidak pernah, Tapi entah mengapa rasanya tingkah laku nya sama persis dengan kekasih ku. Sejenak aku berpikir apakah tuhan sengaja mempertemukan aku dengannya untuk menggantikan kekasihku dengannya.

Rasa itupun semakin kuat mendekapku, entah perasaan apa itu. rasa suka, rasa ingin lebih dekat dengannya , ingin menjadi seorang yang berarti dalam hidupnya. mungkin kah ini perasaan ku yang sedang jatuh cinta lagi kepada orang yang berbeda namun sama semua sifat dan tingkah lakunya.

Semakin aku mencoba untuk menutupi rasa ini, semakin erat rasa ini medekapku. Namun aku tak berani untuk mengungkapkan rasa ini. Dan semakin tak berani saat aku tau bahwa salah satu sahabatku juga menyukainya. Dan aku menyerah, aku menyerah karna aku takut ini semua akan merusak persahabatan ku.

Memang sakit rasanya jika melihat Cika sahabatku saling memandang dan dan saling memberikan senyuman satu sama lainnya. Sakit ini bukan main rasanya sakit yang lebih sakit dari tergores silet.

Namun akhirnya aku sadar bahwa rian bukan lah kekasihku, mungkin rasa ini hanya rasa pelampiasan semata karna tingkah laku rian yang selalu mengingatkan aku kepada kekasihku yang telah lama hilang dari pandangan mata ini

Aku yakin aku tidak akan bisa melupakan kekasihku dalam hatiku dan juga dalam pikiranku. Jikalau kelak aku akan dapat seorang pendamping dalam hidupku. Kekasihku akan selalu ada dalam setiap langkah dan perjalanan hidup ku.

Beberapa bulan cika dan rian dekat, akhirnya mereka pun berpacaran. Aku turut senang untuk mereka, terutama untuk cika sahabatku. Walupun cika tidak tau bahwa dulu aku sempat menyukai rian tapi aku akan tetap mensuport dia dan rian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar