Dia Kekasihku
Resapi dinginnya
angin malam. Rasakan kehangatan secangkir kopi yang menemani. Semua terasa
nikmat jika di resapi dengan kedamaian hati.
Di
depan teras rumah ini, dinginnya angin yang berhembus begitu terasa. Sambil
melihat ke langit yang hitam, yang dilengkapi dengan bulan yang terang dan
bintang yang indah. Semuanya terasa sempurna.
Begitu
terasa indahnya ciptaan tuhan. Begitu nikmatnya kehidupan yang tuhan berikan
kepada kita
Saat
kegundahan hati melanda, saat kerinduaan datang berhembus, dan wajah sang
kekasih yang seaakan terbayang-banyang tersenyum dengan bintang-bintang yang
turut memberikan sinarnya untuk menyembuhkan luka dan kerinduanku.
Kekasih
yang teramat aku cintai telah menghilang dari pandangan, namun untuk ku kekasihku
takkan pernah hilang dari hatiku dan dari setiap pemikiranku kekasihku akan
selalu berdampingan dengan seiiring berjalannya kehidupanku. Karna dia kekasih
ku dan akan selalu menjadi kekasihku.
--- Esok
Harinya di Sekolah –
Seperti
biasa sempainya aku di Kelas aku bertemu dengan teman-teman terbaiku di kelas.
Mereka yang selalu menghiburku dan menyemangatiku jika aku sedang sedih.
Begitupun
saat aku kehilangan kekasihku, mereka yang selalu ada untuk menghiburku. Karna
merekalah aku kuat untuk bisa menjalani hidup ini tanpa dirinya.
Satu yang
selalu aku ingat dari saran mereka
“
Hidup tanpa kekasih memang terasa sunyi, tapi bukan kah masih ada sahabat yang
akan selalu menyayangi dan memberikan warna di dalam kehidupan mu, warna yang
bahkan indahnya akan melebihi pelangi yang hanya muncul saat hujan telah reda,
tapi tidak dengan sahabat, sahabat akan selalu ada saat suka ataupun duka,
karna sahabat tidak seperti pelangi walaupun indah tapi pelangi hanya datang
saat hujan reda.”
Pagi itu di
sekolah etah apa yang aku rasakan ketika melihat Rian teman laki-laki ku yang
tidak terlalu dekat dengan ku bahkan kita saling menyapa pun tidak pernah, Tapi entah mengapa rasanya
tingkah laku nya sama persis dengan kekasih ku. Sejenak aku berpikir apakah
tuhan sengaja mempertemukan aku dengannya untuk menggantikan kekasihku
dengannya.
Rasa itupun
semakin kuat mendekapku, entah perasaan apa itu. rasa suka, rasa ingin lebih
dekat dengannya , ingin menjadi seorang yang berarti dalam hidupnya. mungkin
kah ini perasaan ku yang sedang jatuh cinta lagi kepada orang yang berbeda
namun sama semua sifat dan tingkah lakunya.
Semakin aku
mencoba untuk menutupi rasa ini, semakin erat rasa ini medekapku. Namun aku tak
berani untuk mengungkapkan rasa ini. Dan semakin tak berani saat aku tau bahwa
salah satu sahabatku juga menyukainya. Dan aku menyerah, aku menyerah karna aku
takut ini semua akan merusak persahabatan ku.
Memang sakit
rasanya jika melihat Cika sahabatku saling memandang dan dan saling memberikan
senyuman satu sama lainnya. Sakit ini bukan main rasanya sakit yang lebih sakit
dari tergores silet.
Namun
akhirnya aku sadar bahwa rian bukan lah kekasihku, mungkin rasa ini hanya rasa
pelampiasan semata karna tingkah laku rian yang selalu mengingatkan aku kepada
kekasihku yang telah lama hilang dari pandangan mata ini
Aku yakin
aku tidak akan bisa melupakan kekasihku dalam hatiku dan juga dalam pikiranku.
Jikalau kelak aku akan dapat seorang pendamping dalam hidupku. Kekasihku akan
selalu ada dalam setiap langkah dan perjalanan hidup ku.
Beberapa
bulan cika dan rian dekat, akhirnya mereka pun berpacaran. Aku turut senang
untuk mereka, terutama untuk cika sahabatku. Walupun cika tidak tau bahwa dulu
aku sempat menyukai rian tapi aku akan tetap mensuport dia dan rian.